Math Balloons Plus Dev Review
Setelah
beberapa bulan bergulat dengan Godot Engine akhirnya bisa juga
release app yang dibuat dengan Godot Engine walau pun masih
sederhana. Game ini bertajuk edukasi matematika dengan balon sebagai
aktornya. Judul game diberi nama Math Balloons Plus karena begitu
banyaknya game dengan judul Math Balloon, sehingga saya tambahkan
plus diakhirnya untuk sekedar pembeda. Berikut sedikit review game
menurut saya sendiri:
1.
Asset gambar masih ada beberapa yang dibuat sederhana, hasil karya
sendiri, hal ini masih terlihat kaku, seperti beberapa text yang bisa
diganti dengan image agar lebih bagus dan timer/life indikator yang
terlihat datar. Sedangkan gambar-gambar yang bagusnya diambil dari
berbagai sumber yang gratis.
2.
Alur game dan challenge masih kurang menantang, ini bisa untuk bahan
analisa dan menjadi pelajaran untuk game selanjutnya.
Review
untuk game engine yaitu Godot Engine 2.1 yang saya gunakan untuk
export release ke Android:
1.
Performance yang kurang bagus mungkin low, berkisar antara 15-20 fps,
saya belum tahu apakah ini pengaruh dari settingan game, scripts game
yang kurang efektif atau dari asset gambar yang kurang tepat karena
ketika image diexport dengan settingan Compress for RAM performance
bisa meningkat hingga 20-30 fps. Low performance ini tidak hanya di
dalam game tetapi di menu utama juga. Tetapi ketika mencoba test
dengan game platformer dari demo, performance cukup bagus bisa
mencapai 40 fps. HH untuk test Lenovo S880.
2.
Ukuran file library yang cukup besar yang aslinya berkisar 21 MB.
Setelah saya compile sendiri dengan parameter sebagai berikut:
scons
platform=android target=release arch=arm tools=no opus=no minizip=no
squish=no theora=no speex=no dds=no musepack=no disable_3d=yes
Ukuran
file library yang dihasilkan menjadi berkisar 19 MB. Belum mencoba
lagi dengan parameter lainnya agar ukuran library lebih kecil, kalau
bisa sampai 10 MB. Target app saya fokuskan untuk 2D. Ukuran file
library yang cukup besar ini berimbas pada ukuran APK yang cukup
besar pula apalagi setelah diinstal.
Ukuran file
APK setelah release export
Ukuran
file setelah diinstal pada smartphone Android
Perbandingan
ukuran library dengan Unity 2D
3.
Karena ukuran file library yang cukup besar, hal ini berimbas pula
pada saat loading game sebelum muncul splash screen dan pada saat
exit, ada jeda blank screen, menurut saya hal ini kurang terasa
nyaman. Splashscreen yang disediakan oleh engine berada setelah
library diload. Untuk mengakali hal ini saya tambahkan splashscreen
sebelum library diload atau membuat splashscreen activity dengan jeda
sesuai kebutuhan (misalkan 2 detik), kemudian memuat godot activity
(main game). Namun hal ini menjadi tidak efektif karena ada 2
splashscreen yang muncul (ide saya splashscreen pertama untuk logo
studio dan splashscreen kedua untuk logo game). Untuk menghilangkan
splashscreen kedua pada engine harus merubah source codenya dan
compile ulang, hhmmm... ini belum dicoba!. Masalah ini bisa dijadikan
masukan di GithubGodot Engine.
Modul
yang diimplementasikan yaitu Google Play Game Services dan Admob
dengan sedikit penyesuaian, source code modul yang digunakan sebagai
berikut
Game
Service = https://github.com/jlopezcur/GodotGooglePlayGameServices
(Javier)
Admob
= https://github.com/Shin-NiL/bbAdmob
(Shin-Nil)
Karena
pada saat build Android export template masih error! jadi saya build
APK menggunakan Android Studio dengan cara old school (bisa dilihat di dokumen). Ini bisa
menjadi ide ketika export untuk Android ada opsi untuk export sebagai
Android Studio Project. Seperti Unity 3D yang ada export untuk
Eclipse Project.
Demikian
sedikit review mengenai game Math Balloons Plus.
Untuk
memberikan kesan dan merasakan performance game secara langsung bisa
mencoba gamenya MathBalloons Plus on Google Play.
Jika
berkenan silahkan memberikan rating dan komentarnya. Terima kasih.
Gimana tu mas build APK menggunakan Android Studio
ReplyDeleteImport dulu project gradle dari Android template, tentunya banyak settingan yang harus disetting ulang, terus ada beberapa baris code yang saya hapus, karena belum dipakai dan settingnya belum bisa. Kemudian copykan project Godot ke dalam folder /main/assets dan libgodot_android.so ke /main/jniLibs/armeabi-v7a (atau x86), ini cara old school, ada di dokumen. sampai disini sudah bisa export APK. Untuk project Android Studio ini belum bisa saya share karena masih acak-acakan. Targetnya itu membuat unsigned APK dari Android Studio dan export APK tetap dari Godot Engine, tapi belum bisa.
Delete